Label

Selasa, 04 Juni 2013

VARIABEL FLMS



192.168.1.0 /24

Kebutuhan terbesar adalah 58 host, maka dapat di akomodir dengan /26.
Dengan 192.168.1.0 /26 , maka di bagi 4 network.
Host :            2n-2
26-2 = 62

NETWORK
HOST
BROADCAST
192.168.1.0
192.168.1.1 - 192.168.1.62
192.168.1.63
192.168.1.64
192.168.1.65 - 192.168.1.126
192.168.1.127
192.168.1.128
192.168.1.129 - 192.168.1.190
192.168.1.191
192.168.1.192
192.168.1.193 - 192.168.1.254
192.168.1.255


Dengan 62 host maka dapat memenuhi kebutuhan LAN 4 (SEMARANG) yang membutuhkan 58 host. Yaitu pada network 192.168.1.0.
Untuk LAN 1 (PEKALONGAN), kita dapat membagi network 192.168.1.64 dengan /27.
Yaitu sebagai berikut :
Host :            2n-2
25-2 = 30

NETWORK
HOST
BROADCAST
192.168.1.64 /27
192.168.1.65 - 192.168.1.94
192.168.1.95
192.168.1.96 /27
192.168.1.97 - 192.168.1.126
192.168.1.127


LAN 1 (PEKALONGAN) dengan 26 host, maka dapat di masukkan kedalam network 192.168.1.64 /27.
Untuk kebutuhan LAN 2(SURABAYA) dan LAN 3(JAKARTA), dengan membagi network 192.168.1.96 dengan menggunakan /28. yaitu sebagai berikut :
Host  :           2n-2
24-2 = 14

NETWORK
HOST
BROADCAST
192.168.1.96 /28
192.168.1.97 - 192.168.1.110
192.168.1.111
192.168.1.112 /28
192.168.1.113 - 192.168.1.126
192.168.1.127


Berdasarkan pembagian diatas, maka LAN 2(SURABAYA) dengan kebutuhan 10 host akan dimasukkan kedalam network 192.168.1.96 /28 , dan LAN 3(JAKARTA) dengan kebutuhan 10 host akan dimasukkan kedalam network 192.168.1.112 /28.

192.168.1.0 /24

Kebutuhan terbesar adalah 58 host, maka dapat di akomodir dengan /26.
Dengan 192.168.1.0 /26 , maka di bagi 4 network.
Host :            2n-2
26-2 = 62

NETWORK
HOST
BROADCAST
192.168.1.0
192.168.1.1 - 192.168.1.62
192.168.1.63
192.168.1.64
192.168.1.65 - 192.168.1.126
192.168.1.127
192.168.1.128
192.168.1.129 - 192.168.1.190
192.168.1.191
192.168.1.192
192.168.1.193 - 192.168.1.254
192.168.1.255


Dengan 62 host maka dapat memenuhi kebutuhan LAN 4 (SEMARANG) yang membutuhkan 58 host. Yaitu pada network 192.168.1.0.

Untuk LAN 1 (PEKALONGAN), kita dapat membagi network 192.168.1.64 dengan /27.
Yaitu sebagai berikut :
Host :            2n-2
25-2 = 30

NETWORK
HOST
BROADCAST
192.168.1.64 /27
192.168.1.65 - 192.168.1.94
192.168.1.95
192.168.1.96 /27
192.168.1.97 - 192.168.1.126
192.168.1.127


LAN 1 (PEKALONGAN) dengan 26 host, maka dapat di masukkan kedalam network 192.168.1.64 /27.
Untuk kebutuhan LAN 2(SURABAYA) dan LAN 3(JAKARTA), dengan membagi network 192.168.1.96 dengan menggunakan /28. yaitu sebagai berikut :
Host  :           2n-2
24-2 = 14

NETWORK
HOST
BROADCAST
192.168.1.96 /28
192.168.1.97 - 192.168.1.110
192.168.1.111
192.168.1.112 /28
192.168.1.113 - 192.168.1.126
192.168.1.127


Berdasarkan pembagian diatas, maka LAN 2(SURABAYA) dengan kebutuhan 10 host akan dimasukkan kedalam network 192.168.1.96 /28 , dan LAN 3(JAKARTA) dengan kebutuhan 10 host akan dimasukkan kedalam network 192.168.1.112 /28.


Rabu, 01 Mei 2013

TUTORIAL BLENDER (MEMBUAT GELAS CANTIK)


Selanjutnya masih di tutorial blender , pada kali ini kita akan membuat bentuk gelas pada umumnya :

1.      Pertama-tama kita ambil object silinder
dengan menekan shortcut pada keyboard SHIFT + A
seperti contoh dibawah ini :


2.      Kemudian untuk langkah selanjutnya kita aktifkan dulu face select agar bisa menyeleksi papan,
seperti tanda merah dibawah ini :

3.      Agar garis papan bertambah banyak, kita klik loop cut and slide terlebih dahulu atau dengan menekan shortcut pada keyboard CTRL+R , kemudian kita secrol pada mouse dengan number of cut 10
seperti tanda merah dibawah ini :


4.      Kita klik shortcut pada keyboard dengan angka 1 atau dilihat dari depan( front ortho), dan kita seleksi dengan klik papan tsb sambil menekan SHIFT seperti di bawah ini :

5.      Kemudian kita klik shorcut pada keyboard CTRL+3 dilihat dari samping
seperti dibawah ini :


6.      Selanjutnya kita EXTRUDE dengan shortcut pada keyboard E berdasarkan sumbu Y jadi E+Y , terus kita drag sesuka hati,,,hehehehe J
seperti dibawah ini

7.      Agar yang terseleksi agak tampak kebawah, kita lakukan menekan shortcut pada keyboard  R+X 45
lha ini pada gambar di bawah pada ujung oblect tsb agak lumayan kebawah :

Selanjutnya yang dibawahnya, caranya sama dengan seperti yang diatas tapi memekai shortcut pada keyboard R+X -45, kebalikannya yang diatas :




8.      Kemudian kita klik shortcut pada keyboard SHIFT dan klik object tsb, terus kita delete yang terseleksi tsb dengan cara pencet shortcut pada keyboard X dan FACES
Seperti ganbar di bawah ini :


9.      Kemudian kita aktifkan EDGE agar  bisa menyambungkan kuping gelas tsb :


10.   kita seleksi tepi-tepi tsb terlebih dahulu dengan menekan SHIFT dan klik tepi tsb terus tekan shortcut pada keyboard F agar menjadi seperti dibawah :


11.  Selanjutnya sama caranya seperti yang diatas 1 per 1 :


12.  Untuk finishing, kita perhalus object tsb yang kita buat dengan klik object MODIFIERS atau icon alat tank, terus klik  ADD MODIFIERS dan SUBDIVISION SURFACES
seperti gambar dibawah ini :

13.  Untuk sentuhan terakhir, kita scale bagian bawah dari gelas tsb, agar kelihatan dengan bentuk aslinya , dengan menekan ALT dan klik pada garis yang mau kita scale, terus kita tekan shortcut pada keyboard S atur sesuka hati anda
seperti gambar dibawah ini :


14.  Untuk menjadikan object gelas tsb seperti kaca, kita bisa menggunakan tombol pada kanan atas yang namanya MATERIAL dan kita centang TRANSPARANSI
seperti gambar yang berwarna merah dibawah ini :

15.  Inilah hasil akhir dari pembahasan materi blender kita kali ini




Minggu, 24 Maret 2013

Pengertian DHCP

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
Pada saat DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.

Cara Kerja DHCP
DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP. (Jika Clietn punya NIC Card lebih dari satu dan perlu IP address lebih dari 1 maka proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri) :
a. IP Least Request
Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server).
b. IP Least Offer
DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau lebih DHCP server) yang mempunyai no IP memberikan penawaran ke client tersebut.
c. IP Lease Selection
Client memilih penawaran DHCP Server yng pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server.
d. IP Lease Acknowledge
DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi no IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.

Pengertian DHCP


DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
Pada saat DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.

Cara Kerja DHCP
DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP. (Jika Clietn punya NIC Card lebih dari satu dan perlu IP address lebih dari 1 maka proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri) :
a. IP Least Request
Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server).
b. IP Least Offer
DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau lebih DHCP server) yang mempunyai no IP memberikan penawaran ke client tersebut.
c. IP Lease Selection
Client memilih penawaran DHCP Server yng pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server.
d. IP Lease Acknowledge
DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi no IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.